Tari tunggal – Secara umum, Pengertian Tari Tunggal adalah sebuah seni tari yang hanya dimainkan / dibawakan oleh satu orang penari saja. Di sisi lain, Tari tunggal ini lebih mengutamakan ekspresi dan luapan emosional penari dalam pertunjukannya.
Salah satu contoh tari tunggal adalah Tari Gatotkaca yang berasal Jawa Tengah. Selain itu, masih banyak sekali jenis tari tunggal putra maupun putri yang ada di berbagai daerah Indonesia. Contoh lain, juga terdapat contoh tari tunggal dari Bali yang sangat fenomenal saat ini yaitu Tari legong.
Daftar isi
Bagaimana penyajian tari tunggal
Ada 3 Bentuk Penyajian Tari yaitu :
- Tari Tunggal, yaitu tari yang hanya disajikan oleh seorang penari baik itu perempuan atau laki-laki. Contohnya : Tari Trunajaya, Klana, Panji Semirang, Ngremo,Topeng,dan Kendagan.
- Tari Berpasangan, yaitu tari yang penyajiannya dibawakan oleh dua orang penari baik laki-laki dan perempuan atau sesama jenis. Contohnya : Tari Bambangan Cakil, tari Oleg Tambulilingan, tari Payung, tari Karonsih.
- Tari Kelompok, yaitu tari yang penyajiannya dibawakan secara berkelompok (Lebih dari 3 orang). Contohnya : Tari Janger, Kecak, Saman.
Pola lantai tari tunggal
Pola lantai tari tunggal banyak bentuknya, diantaranya adalah
- Berbentuk garis lurus ke depan atau Horizontal, pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus kesamping
- Diagonal, pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut kekanan atau kekiri.
- Zig zag, pada pola lantai ini, penari membentuk zig zag
- Dan lingkaran, pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.
Contoh tari tunggal
Berikut merupakan contoh tari tunggal yang ada di Indonesia dari sabang sampai merauke.
Tari Jaipong
Contoh tari tunggal yang berasal dari jawa barat adalah adalah tari jaipong. Tari fenomenal ini berasal dari Karawang, Jawa Barat ini sangat populer terutama sejak tahun 80-an. Tari Jaipong pada umumnya dibawakan oleh seorang penari perempuan.
Properti utama dalam tari ini ialah selendang yang diikatkan ke pinggang, serta dibuat memanjang ke kiri dan kanan. Penari akan menari dengan memegang kedua ujung selendang di media tangannya.
Tari legong
Tari legong ini dibawakan oleh seorang penari wanita dari Bali. Tari legong menggunakan busana Bali yang didominasi warna-warna cerah kuning keemasan dengan hiasan kepala yang menyerupai hiasan kepala batari (dewi) menurut kepercayaan masyarakatnya. Tari ini diiringi oleh gamelan Bali yang khas dengan alunan musik yang rancak dan bersemangat.
Tari Pendet
Berikutnya datang dari Bali juga, yaitu bernama Tari Pendet. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Pada awalnya, hanya diperagakan oleh satu orang saja, namun setelah perkembangan zaman, kini diperankan hingga 2 sampai 5 orang.
Makna tari Pendet sendiri adalah ucapan selamat datang dan penyambutan tamu-tamu terhormat yang berkunjung ke Bali. Sorot mata dan mimik wajah yang anggun menjadi ciri khas utama dari tarian ini.
Tari Baris
Masih datang dari pulau yang sama yaitu Bali, yakni bernama Tari Baris. Menurut sumber informasi, makna tari Baris adalah penggambaran bagaimana para prajurit berangkat berbondong-bondong ke medan perang.
Alat musik pengiringnya adalah Gamelan Bali, dimainkan oleh satu orang pria, dengan busana celana panjang warna putih, bagian tepinya berwarna merah yang melambangkan kegagahan dan keberanian si prajurit ke medan laga.
Tari trunajaya
Tari trunajaya dibawakan oleh seorang penari wanita dengan dandanan pria. Tari ini menceritakan seorang pemuda yang penuh semangat. Tari ini diinspirasi dari cerita kepahlawanan Trunjaya.
Karena melambangkan ketegasan dan kebijaksanaan seorang pria, wanita yang membawakannya akan menari dengan tegap dan gagah. Uniknya lagi, penarinya akan mengenakan celana, bukan kain panjang, rok ataupun kain.
Tari Gatotkaca
Selanjutnya adalah Tari Gatotkaca alias gatotkoco Gandrung, asal Jawa Tengah. Tarian ini diperankan oleh seorang penari laki-laki, dengan busana, tata hias dan kostum lengkap Gatotkaca, yang tegap dan perkasa.
Makna Tari Gatotkaca sendiri ialah menceritakan sosok seorang pria gagah yang hebat dalam cerita Ramayana, kemudian ia jatuh hati pada seorang perempuan. Pada jenis Gandrung, lebih banyak mendeskripsikan sisi romantismenya.
Tari Gambyong
Tarian ini berasal dari Surakarta, Jawa Tengah dan diciptakan oleh S. Maridi. Pada awalnya, tarian ini hanya dimainkan oleh satu orang saja. Namun seiring perkembangan zaman, tidak jarang tarian ini telah diperankan oleh beberapa orang / berkelompok.
Makna tari gambyong adalah penggambaran atas kelembutan dan kecantikan perempuan Jawa Tengah, melalui gerakan lembut dan lemah gemulai yang tercermin pada gerakan-gerakan khasnya
Tari Taledhek
Tari Taledhek adalah salah satu Tari Tradisional tunggal adal Jawa Timur. Eksistensi tarian ini sudah sangat populer, karena telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno di Jawa masa lampau.
Tarian ini akan sering kita saksikan pada banyak acara, baik resmi maupun tidak, misalnya di acara pernikahan. Dengan usianya yang sudah tua, telah jadi tugas kita semua untuk senantiasa melestarikannya.
Tari Topeng Kelana
Contoh Tari Tunggal Putra berikutnya adalah Tari Topeng Kelana. Menurut informasi yang didapat, Tarian ini telah ada sejak zaman Kerajaan Singosari, dan awalnya hanya bisa dimainkan di dalam Keraton saja.
Sesuai dengan namanya, tarian ini menggunakan properti utamanya yakni memakai topeng selama pementasan, serta dimainkan oleh kaum pria. Tarian ini tumbuh dan berkembang pesat di daerah Jawa Barat.
Makna Tari Topeng Klana sendiri asalah menceritakan seseorang yang bertabiat buruk, serakah, penuh amarah dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, namun tarinya justru paling banyak disenangi oleh penonton.
Tari Kancet Lasan
Contoh Tari Tunggal berikutnya berasal dari Kalimantan Timur, tepatnya Dayak Kenyah. Sejatinya, tarian ini tidak jauh berbeda dengan Tari Kancet Lado, hanya saja, tarian ini tidak menggunakan gong maupun bulu burung sebagai penutup kepala.
Gerakan paling umum dalam tarian ini adalah badan merunduk, sampai lutut menyentuh lantai. Tari ini menceritakan tentang burung Enggang, baik dari perilakunya, keperkasaannya hingga sikapnya saat terbang di udara.
Tari Baksa Kembang
Masih dari Kalimantan yakni bagian Selatan, Tari Baksa Kembang dimainkan oleh putri, namun juga sering dimainkan oleh beberapa orang. Tarian ini digunakan dalam menyambut tamu-tamu terhormat yang berkunjung ke Kalimantan Selatan.
Tari Dewi Anjasmara
Tari Tunggal Putri yang satu ini berasal dari Jawa Barat (Sunda). Tari ini mendeskripsikan kisah seorang putri bernama Dewi Anjasmara, diangkat dari salah satu Hikayat Jawa yakni Damarwulan, yang berasal dari abad ke-15.
Penari menggunakan kostum hitam, dengan selendang berwarna hijau yang diikatkan ke pinggang, dengan kain dari batas pinggang yang menjulur hingga ke bawah. Gerakannya antara lain memakai bedak, menyisir rambut, merapikan alis mata, menggunakan anting, dan bercermin.
Tari Srimpi
Berikutnya masih dari Keraton Kasultanan Mataram, bernama Tari Srimpi. Sebenarnya, pada mulanya tarian ini hanya dimainkan oleh satu orang saja, yakni untuk prosesi pengangkatan sultan menuju tahtanya.
Namun seiring berjalannya waktu, tari Serimpi yang kita saksikan sekarang juga telah dimainkan hingga 2 sampai 3 orang secara bersamaan, dan umumnya diperankan oleh kaum wanita.
Tari Gambir Anom
Berikutnya adalah Tari Gambir Anom, yang menjadi Contoh Tari Tunggal yang masih dari Jawa Tengah. Masih mengedepankan sisi romantis, tari ini bercerita tentang salah seorang anak Arjuna yang tengah dimabuk cinta.
Tari Gambir Anom ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam. Tarian ini dimainkan oleh seorang pria, dengan gerakan yang lrmah lembut dan gemulai, serta sering dipentaskan pada berbagai acara adat di suku Jawa.
Tari Panji Semirang
Berikutnya adalah Tari Panji Semirang, salah satu contoh tari tunggal dari Bali, dimana penciptanya adalah I Nyoman Kaler, pada sekitar tahun 1942. Karena usianya sudah cukup lama, tarian ini telah digolongkan jenis tari klasik.
Tari Panji Semirang bercerita tentang pengembaraan Galuh Candrakirana, dalam mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Eksistensi sudah besar, dan pernah dipentaskan di beberapa festival internasional beberapa tahun yang lalu.
Tari Golek Menak
Berikut adalah Tari Golek Menak, yang berasal dan berkembang dari daerah kesultanan Yogyakarta. Tarian ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada sekitar tahun 1940-an karena terinspirasi dari pertunjukan seni wayang golek yang disaksikannya.
Nama lain dari tarian ini adalah Beksa Golek Menak dan Beksan Menak. Hingga kini, tarian ini terus dilestarikan, buktinya masih tetap dipelajari dan dikembangkan di beberapa Sanggar tari di Provinsi DI Yogyakarta.
Tari Kancet Ledo
Sering juga disebut dengan nama Tari Gong. Tarian ini berasal dari suku Dayak, Kalimantan Timur. Disetiap kali pementasannya, selalu mengikutsertakan Gong besar selaku alat musik utamanya.
Ini adalah Contoh Tari Tunggal Putri, dimana properti paling mencolok adalah pakaian adat Dayak dan penutup kepala yang terbuat dari bulu burung Enggang, serta sebuah gong.
Tari Kancet Ledo menggambarkan kepribadian dan sikap wanita-wanita Dayak yang lemah lembut, sopan dan gemulai. Meski bergelar tarian tunggal, saat ini juga sering ditampilkan dengan dua penari.
Tari Bondan
Tari Populer asal Surakarta ini awalnya adalah Tari Tunggal Putri. Jenis Tari Bondan dibagi menjadi 3 kelompok, yakni Bondan Cindogo, Bondan Mardisiwi, dan tari Bondan Pegunungan (Tani). Masing-masing jenis memiliki makna yang berbeda.
Untuk tata busananya, antara lain adalah kain wiron, baju kotang, dan jamang. Penari tari Bondan dilengkapi dengan perlengkapan berupa boneka dan payung.
Penutup
Demikianlah artikel yang menyajikan tentang Beberapa Contoh Tari Tunggal yang ada di Nusantara ini. Semoga bisa menjadi referensi Anda. Sekian dan Terima Kasih.
Kartu Ucapan Aqiqah
Contoh soal menjodohkan
Himzi Autolike
Soal kewirausahaan
50 Soal Penjas Kelas 12
Desain Undangan Pernikahan PNG
Soal sejarah indonesia kelas 12
soal bahasa indonesia kelas 12